HOME
YooHe-yi mengendarai mobilnya menuju desa. Ia sangar senang karena berhasil menemukan Tae-kyung apalagi saat mendengar Tae-kyung dikejar babi. Ia ingin perdi edesa untuk mempermalukan Tae-kyung. Tapi kemudian ia terlihat khawatir, ia takut Tae-kyung terluka.Tae-kyung dan Mi-nam berjalan pulang hingga malam tiba. Tae-kyung minta Mi-nam jalan pelan-pelan saja karena ia tak dapat melihat diegelapan. Mi-nam mengerti, ia lalu tanya kenapa Tae-kyung bisa lari sampai sejauh itu. Tae-kung jaga gensi ia berkata kalau ia bukan melarikan diri dari kejaran babi itu, ia hanya menghindar saja (apa bedanya??). Mi-nam percaya mendengarnya. Tapi saat tiba-tiba ada suara dari semak-samak Tae-yung terlihat takut sekali sedangkan Mi-nam tenang-tanang saja. Suara itu muncul lagi, Tae-kyung mendekati Mi-nam dan tanya apa digunung itu ada kelinci."Memangnya ada dengan kelinci?" kata Mi-nam bingung."Aku sangat benci kelinci" kata Tae-kyung."Kelinci kan lucu dan baik, kanapa kamu benci?" tanya Mi-nam lagi."Kamu pernah digigit kelinci kah? Jika belum pernah digigit sebaiknya kamu diam" kata Tae-kyung.Tae-kyung lalu cerita kalau dulu ia juga menganggap kelinci itu lucu dan baik, tapi saat ia mendekatinya ia mlah digigit."Kelinci benar-benar sangat berbahaya" kata Tae-kyung sambil melihat jarinya yang pernah digigit kelinci."Rupanya disini pernah digigit kelinci" kata Mi-nam sambil mencoba memegang jari Tae-kyung. Tapi Tae-kyung keburu menariknya. Tae-kyung sadar kalau Mi-nam itu seperti kelinci yag lucu dan baik tapi sangat berbahaya.Mereka lalu berjalan lagi. Mi-nam tanya apa Tae-kyung juga membenci lagu yang berhubungan dengan kelinci. Mi-nam berjalan sambil menyanyikan lagu itu Tae-kyung menyurhnya berhenti tapi Mi-nam tak mau denagar.Setelah sampai diperbatasan desa mereka berhenti dibawah pohon karena batrai senter mereka habis. Mi-nam berkata mereka sudah hampir sampai jadi kalau berjalan pelan-pelan pasti bisa sampai rumah juga walaupun agak sedikit gelap. Tapi Tae-kyung pilih istirahat sebentar karena ia sudah sangat lelah lagi pula ia tak bisa melihat jelas semuanya. Mi-nam akhirnya setuju dan duduk disebelah Tae-kyung. Mi-nam memandang lagit dan terejut karena bintang begitu cantik bila dilihat dari sana. Tae-kyung kesal, ia merasa Mi-nam menyindirnya karena Mi-nam yang begitu dekat disampingnya pun ia tak dapat melihat apa lagi bintang. Tae-kyung mencoba melihat kealngit. Mi-nam tanya apa Tae-kyung juga tak dapat melihat bulan. Mi-nam menjelaskan bahwa salah satu bintang yang dapat dilihat dengan jelas adalah bulan."Bulan itu bukan bintang" kata Tae-kyung."Dia yang paling cantik. Apakah bukan bintang?" tanya Mi-nam."Bukan ia hanay memantulkan sinar matahari saja. Yang sama seperti matahari bisa mengeluarkan terang barulah disebut bintang" kata Tae-kyung."Bulan hanya mengandalkan matahari baru bisa mengeluarkan terang" lanjut Tae-kyung lagi."Walaupun mengandalkan matahari. Bulan juga sangat berguna. Dibandingkan dengan matahari dipagi hari yang tak ada gunanya. Bulan dimalam hari memberikan terang bukankah sangat berguna?" kata Mi-nam lagi."Go Mi-nam.. Pagi hari bisa terang juga karena ada matahari, apakah masih tak ada gunanya?" kata Tae-kyung."Oh.. rupanya begini" kata Mi-nam."Tak peduli pagi hari atau malam hari matahari sangat berguna" kata Tae-kyung."Begitukah, saya baru tahu kebenaran ini bahwa bulan tak sama dengan bintang" kata Mi-nam"Tapi juga tak bisa dikatakan kalau bulan tak ada gunanya. Walaupun di malam hari banyak bintang dialanngitdalammata saya hanya dapat melihat bulan" kata Tae-kyung sambil memandang langit.Mi-nam menoleh melihat wajah Tae-kyung dan berkata "Kakak.. Saat ini pun aku hanya bisa melihat satu bintang yang sangat special"."Apa? Kamu bukankah bilang bintang ada sangat banyak kan?" kata Tae-kyung."Ya sangat banyak, tapi hanya ada satu yang bintang yang sangat terang dan terus berkelip-kelip. Selalu membuat saya tak dapat bertahan melihat dia terus" kata Mi-nam."Ada bintang begini kah?" kata Tae-kyung bingung. (Tae-kyung yang dimaksud kamu)"Ya, dia adalah bintang yang disukai banyak orang. Aku hanya bersembunyi diantara orang banyak yang menyukai bintang itu. Apaah tidak apa-apa?" kata Mi-nam sambil terus memandang Tae-yung."Chih.. Hal seperti ini saya kamu perlu persetuanku? Pergi dan tanyakan bintang itu saja. Bukankah kamu sekarang dapat melihatnya?" kata Tae-kyung."Benar, saya sekarang sedang melihat bintang itu. Biaran aku menyukaimu apakah tidak apa-apa?" kata Mi-nam yang matanya mulai berkaca-kaca.Mi-nam terus melihat wajah Tae-kyung yang sadang melihat langit. Lalu tiba-tiba ada sorot lampu dan klakson mobil dari belakang mereka. Tae-kyung menoleh ia melihat Mi-nam sedang memperhatikannya. Mi-nam langsung menghindar. Mobil itu berhenti, ternyata mobil itu milik YooHe-yi. Tae-kyung dan Mi-nam kaget melihat YooHe-yi datang. YooHe-yi merasa curiga dengan hubungan mereka. Tae-kyung tanya YooHe-yi kenapa datang kesana. YooHe-yi marah-marah karena Tae-kyung tak menjawab teleponnya, dan malah pergi kedesa. YooHe-yi berjalan menghampiri mereka tapi ia tesandung hingga jatuh dan kena kotoran kerbau (rasain..hihi). Tae-kyung tak memeperdulikannya.Yoohe-yi telah sampai dirumah keluarga Mi-nam. Ia dekerubuti nenek-nenek. Salah satu nenek berkata kalau kita menyentuh kotoran kerbau maka nasib baik akan datang. Bibi Mi-ja berkata mungkinfilmYooHe-yi akan laris. Bibi Mi-ja pergi membuatkan minuman untuk YooHe-yi. Nenek itu mengerubuti lagi dan tanya apa YooHe-yi itu juga seorang aktris. "Ya" kata Yoohe-yi. Tapi nenek-nenek mencoba mengingat apakah mereka pernah melihatnya sebelumnya. Tapi karena tak juga mengingatnya mereka akhirnya pergi.Mi-nam datang membawakan sepatu YooHe-yi yang telah ia bersihkan. Yoo Mengucapkan terima kasih. Ia melihat Mi-nam begitu cemas, YooHe-yi jadi teringat saat ia melihat Mi-nam duduk bersama Tae-kyung tadi. YooHe-yi lalu tanya apa yang dibicarakan Mi-nam tadi bersama Tae-kyung. Mi-nam berkata kalau mereka sedang membicarakan bintang. YooHe-yi tak percaya, ia berkata Mi-nam pasti sangat kesusahan karean Tae-kyung suka cari gara-gar denganya. Mi-nam membantahnya dan bilang alau Tae-yung itu
orangnya baik. YooHe-yi lalu berkata lagi kalau Tae-kyung selalu sensitif jika membicarakan Mi-nam. Ia tanya apa Mi-nam memberikan tekanan kepada Tae-kyung. Mi-nam membenarkan, ia berkata kalau ia sering merepotkan Tae-kyung. Mi-nam minta maaf karena itu kepada YooHe-yi."Saya berkata begini karena berharap kamu bisa memikirkan perasaan orang lain. Saya dangan kak Tae-kyung sangat sibuk jadi tak punya banyak waktu bersama. Tapi kamu selalu mengambil waktu kak Tae-kyung, saya jadi sangat sedih" kata YooHe-yi."Benarkah?" kata Mi-nam."Mohon kamu berikan kami sedikit wakti bersamaan" pinta YooHe-yi."Saya tahu, lain hari saya akan perhatikan" kata Mi-nam.Tae-kyung keluar setelah berganti baju dnegan yang dibawakan YooHe-yi. Mereka lalu bersiap kembali ke Seoul. Tae-kyung mengjak Mi-nam kembali bersama mereka. YooHe-yi kaget mendenagrnya dan memberikan tatapan memelas pada Mi-nam. Mi-nam mengerti ia akhirnya menolak ajakan itu. Tae-kyung memaksa. Mi-nam pura-pura sudah mengantuk, dan menyuryh Tae-kyung pulang saja dulu. YooHe-yi berkata agar Tae-kyung membiarkan Mi-nam istirahat saja. Mi-nam lalu pamit masuk kedalam untuk istirahat, dan minta mereka hati-hati dijalan. Tae-kyung merasa ada sesuatu dengan Mi-nam. Ia lalu tiba-tiba memperingatkan Mi-nam agar besok ia kembali membawa bajunya. Mi-nam mengerti. Tae-kyung dan YooHe-yi pergi sambil bergandengan tangan. Mi-nam melihatnya dengan sedih.Bibi Mi-ja berusaha mencegah agar YooHe-yi tidak langsung pulang. Ia berkata ia akan memafkan YooHe-yi yang memeperalat Mi-nam jika ia mau tinggal sebentar lagi. Yoohe-yi hanya senyum-senyum saja. Tae-kyung pamitan dengan nenek-nenek. Nenek-nenek itu akhirnya tau kalau Tae-kyung beanar-benar seorang artis. Salah seorang nenek tanya apakah YooHe-yi itu pacarnya. Tae-kyung belum menjawab, nenek itu sudah marah pergi karean menganggap Tae-kyung mempermainkan gadis mereka (Mi-nam) seharian ini. Tae-kyung bingung tak mengerti maksudnya. Mi-nam memandang langit sendiriandalamkeadaam sedih dan bergumam "Disana banyak sekali Bintang".
Beberapa hari Kemudian Mi-nam tak kunjung kembali ke Seoul. Latihan jadi kacau, tiada ada semangat. Jeremy tanya apa Tae-kyung memarahi Mi-nam waktu didesa sehingga ia tak berani pulang. Tae-kyung hanay melirinya. Shin-woo berkata sudah tiga hari tak ada kabar dan teleponpun tak pernah dijawab. Tae-yung berkata Mi-nam pasti akan kembali jika sudah saatnya.Jeremy dan Shin-woo bingung mendengarnya.Di desa Mi-nam terus memandangi baju Tae-kyung dengan sedih. "Ingin melihatnya¿ tidak.. tidak bisa.. sampai pemikiran ini hilang tak bisa bertemu dengannya.. Huh Ingin bertemu dia" kata Mi-nam.Tiba-tiba bibi Min-ja datang sambil lari terburu-buru mengabarkan kalau ada mobil dari Seoul yang datang menjemputnya. Mi-nam kaget mendengarnya ia pikir Tae-kyung yang datang. Bibi Mi-ja menyuruh Mi-nam segera menemui mereka. "Saya ingin melihatnya" kata Mi-nam tak tahan menahan perasaannya. Ia berlari menemui orang itu di tempat ia dan Tae-kyung malam itu."Kakak" kata Mi-nam senang sambil menghampiri sosok dibawah pohon itu.Orang itu berbalik dan deng.. deng.. ternyata orang itu adalah Shin-woo.Shin-woo tersenyum melihat Mi-nam, tapi Mi-nam kaget melihatnya dan sedikit kecewa.Shin-woo mendekatinya dan berkata "Apa kau mengira Tae-kyung yang datang".Mi-nam tak enak."Walaupun yang kamu tunggu bukan saya juga tidak apa-apa. Saya datang menjemput kamu" kata Shin-woo lagi sambil tersenyum.Mereka lalu berbincang-bincang dibawah pohon itu. Shin-woo berkata kalau semua orang sedang menunggu Mi-nam. Ia tanya apa Mi-nam benar-benar tak mau pulang ke Seoul. Mi-nam berkata kalau ia juga sangat merindukan mereka."Mi-nam, kamu mau tidak terus tinggal disini?" kata Shin-woo.Mi-nam kaget, ia melihat wajah Shin-woo."Jangan bersedih terus dan hanya tinggal disini. Saya juga tak ingin (hanya) menjadi kakak kamu. Kau mau kan melakukannya?" kata Shin-woo lagi."Kak Shin-woo.. maafkan saya karena membuatmu kecewa" kata Mi-nam sambil menangis."Saya hanya memikirkan diri saya sendiri. Kaka Shin-woo, Jeremy, president Ahn pasti pun kecewa karena ini. Saya merasa sangat pusing sehingga semua ini pun tak dipertimbangkan" kata Mi-nam lagi."Kamu benar begitu susahkah?" tanya Shin-woo."Saya bisa bertahan. Saya harus bertahan terus" kata Mi-nam berusaha tegar."Saya mau pulang bersama dengan kamu" kata Mi-nam lagi."Apa yang bisa aku lakukan untukmu?" kata Shin-woo saat melihat Mi-nam masih begitu sedih."Kak Shin-woo asalkan terus menjadi kakak yang baik sudah cukup. Saya begitu kekanak-kanakan. Benar-benar sangat maaf" kata Mi-nam."Jika kamu benar-banar ingin saya jadi kakak kamu, saya tidak akan membuatmu susah lagi. Disisi saya kamu hanya perlu istirahat dengan tenang saja" kata Shin-woo.Tae-kyung berpikir sendirian distudio (mikirin Mi-nam kenapa g pulang-pulang ya..), tapi tiba-tiba Jeremy datang dan berkata kalau Mi-nam sudah pulang dan sedang melakukan rekaman. Tae-kyung seperti tak peduli, Jeremy pergi meningglkannya. "Tinggal satu hari lagi, saya akan pergi menangkap dia pulang. Go Mi-nam kamu termasuk bernasib baik" gumam Tae-kyung sendiri. Ia lalu pergi menuju studio rekaman.
continue>>
(http//apps.mobie.in)
sinopsis by Rian dari Kamp. Burujul Sodonghilir (TASIKMALAYA)