HOME
Tae-yung dan Mi-nam melanjutkan perjalanan. Mi-nam berkata kalau ia beru pertama ali datang kedesa ayahnya dan ternyata pemandangannya cukup lumayan. Tae-kyung tanya seberapa banyak Mi-nam tahu tentang ayahnya. Mi-nam berata kalau ia hanya tahu bahwa ayahnya adalh penulis lagu dan ibunya adalah artis. Tae-kyung baru tahu kenapa suara Mi-nam cukup lumayan saat bernyanyi. Di belakang mereka ternyata ada mobil Mo Hwa-ran yang juga menuju desa itu. Mo Hwan menyuruh sopirnya menyalip saja mobil Tae-kyung. Tae-kyung kesal melihatnya.Para warga telah berkumpul dijalanan desa. Mobil Mi-nam datang, tapi bibi Mi-ja berkata pada warga kalau mobil artis itu sagat besar jadi tak mungkin mobil itu. Mobil Mi-nam berhenti, bibi Mi-nam merasa ada yang aneh. Mi-nam keluar dan menyapa bibinya. Para warga kecewa mereka merasa Mi-nam bukan artis karena ia mengenakan pakaina biasa dan mobilnya juga biasa. Mi-nam berkata kalau Tae-kyung juga datang. Bibi Mi-ja sudah senang karean mengira Tae-kyung pasti berpenampilan seperti artis. Tae-kyung keluar dengan style manager Ma. Bibi Mi-ja syok, para warga tanya mana artisnya. Bibi Mi-ja berkata kalau merkea benar-benar artis, tapi para warga sudah tak percaya dan membubaran diri. Bibi Mi-nam kecewa Mi-nam datang tidak menggunkan mobilnya dan Tae-kyung berpakaian biasa. Mi-nam berkata baju Tae-yung kena soda saatdalamperjalanan. Tapi bibi Mi-ja terlalu kecewa dan malu, ia masuk duluan meninggalkan mereka. Para nenek mendekati mereka (mungkin masih sodaranya Mi-nam kali ya..) dan tanya apa mereka benar-benar artis. Mi-nam membenarkannya. Salah seorang nenek berkata kalau ia pernah melihat Tae-kyung tapi ia sudah lupa dimana. Mereka masih ragu sehingga tanya lagi apa mereka pernah masuk tv. Mi-nam mebenarkanya lagi. Nenek titu tak percaya, dan berkata kalau bibi Mi-ja itu adalah seorang pembohong. Tae-kyung bingung melihatnya, Mi-nam menjelaskan mungkin karena mereka sudah nenek-nenek jadi tidak mengenali mereka. Tae-kyuung berkata kalau itu tidak apa-apa dan malah membuatnya jadi leluasa.Mo Hwa-ran datang kemakam ayah Mi-nam, ia menyuruh asistennya agar memperkerjakan orang membersihkan makam itu secara berkala. Setelah bersih Mo Hwa-ran melakukan upacara dan berkata kalau ia akan menyanyikan lagi lagu yang ayah Mi-nam ciptakan untuknya. Ia berharap ayah Mi-nam senag mendengar berita itu di alam sana.Tae-kyung mengantar Mi-nam dan bibi Mi-ja kepemakaman ayah Mi-nam. Ia melihat mobil yang menyalipnya tadi. Bibi Mi-ja minta Tae-kyung menunggu mereka, Mi-nam berkata kalau ia kan segera kembali.Mi-nam dan bibi Mi-ja berpapasan dengan Mo Hwa-ran yang telah selesai berziarah. Tapi bibi Mi-nam tak mengenalinya, dan Mi-nam pun tak memperhatikannya dengan jelas. Tae-kyung keluar melihat keadaan sekitar.Mi-nam diperjalan menuju mkam bertanya pada bibinya apa ayahnya tidak memiliki teman didesa itu. Bibi Mi-nam berkata kalau ayah Mi-nam itu sejak mudah sudah pergi dari desa untukmengejar cita-citanya menjadi penulis lagu. Baru setelah akan meninggal ayah Mi-nam membawa akan-anaknya kepadanya. Bahkan bibi Mi-nam berkata kalau ia sama sekali tak tahu ibu meraka itu siapa, bagaiman ia melahirkan mereka, dan kapan ia meninggal. Minam tanya bukankah ibunya itu seorang artis."Apa tidak ada orang disekitar ayah yang kenal?" tanya Mi-nam lagi."Mungkin ada tapi tak ada yang bisa dihubungi" kata Bibi Mi-ja. Mi-nam sedikit kecewa.Saat mereka sampai di makam ayah Mi-nam, mereka terkejut karana disana telah ada karangan bunga. "Apa mungkin orang itu" gumam Mi-nam sambil membayangkan sosok yang baru saja ia lihat tadi. Mi-nam menyerahkan karangan bunga yang ia bawa kepada bibinya dan segera berlari mengejar orang itu. Mi-nam berlari sekuat tenaga, ia juga mencoba menghungi Tae-kyung, tapi hp Tae-kyung ada didalam mobil dan ia sedang mendengarkan lagu lewat earphone. Mi-nam telah sampai dikaki bukit tapi sayang mobil Mo Hwa-ran keburu pergi. Mi-nam mencoba mencari Tae-kyung dimobil tapi tak ada.Ternyata Tae-kyung pergi kesebuah padang ilalang. Disana sambil menikmati musik ia bergaya seperti sedang melakukan pengambilan gambar video klip. Tae-kyung melihat seorang kakaek melambai kepadanya. "Apa karena ini didesa? Makanya terhadap orang asingpun juga menyapa" gumam Tae-kyungdalamhati. Tae-kyung balas melambaikan tanganya (HAHA¿). Kakek itu tetap melambaikan tangannya dan menujuk ke suatu arah. Tae-kyung menoleh kearah itu dan tenyata (deng.. .deng..) ada seekor babi yang sedang berlari menuju kearahnya. Tae-kyung bingungdalamhati ia bergumam "Wartawan pun tak ada yang mengejar sampai kesini, tapi kenapa babi malah mengejar kesini?". Tae-kyung melepaskan earphonenya dan mendengar terikan kakek tadi yang ternyata menyuruhnya menghindar dari babi itu. "Lari!lari! bahaya!" teriak kakek itu. Tae-kyung segera kabur lari tapi babi itu tetap mengejarnya (haha..).Beberapa saat kemudian didesa sudah terdengar pengumuman kalau Tae-kyung hilang. Bibi Mi-ja dan Mi-nam cemas sekali karena Tae-yung belum juga kembali/ditemukan. Bibi Mi-ja memberitahu Mi-nam kalau babinya sudah pulang kerumahnya. Salah satu nenek berkata bahwa babi bisa pulang sendiri, orang juga pasti bisa pulang sendiri (Jiah.. oppa dibandingin ma babi..hehe). Mi-nam sangat cemas karena hari mulai gelap, ia berkata kala uTae-kyung ada penyakit kalau malam tak dapat melihat dengan jalas. Nenek yang satunya lagi berusaha membetulkan (memukul) tv karana ia yakin pernah melihat Tae-kyung ditv. Mi-nam sangat cemas jika Tae-kyung tak ditemukan. TV telah behasil dibetulkan dan yang muncul adalah berita hilanganya Tae-kyung karena dikejar babi. Sebuah pesawat dan para polisi telah digerakkan untuk mencari Tae-kyung. YooHe-yi yang mendengar kabar itu dikabarkan jatuh sakit (pasti pura-pura). Orang-orang distudio pun khawatir. Para fans menanngis sambil berpelukan didepan studio (haha¿ benar-benar lebay). President Ahn memberikan pernyataan dihadapan para wartawan bahwa ia tidak akan memakan daging babi lagi jika Tae-kyung sampai tidak ditemukandalamkeadaan selamat. "Tidak bisa begini" kata Mi-nam tiba-tiba.. Ohhh tenyata itu Cuma khayalan Mi-nam dan tv itu pun masih rusak (hihi). Mi-nam akhirnya memutuskan pergi mencari Tae-kyung sendiri.YooHe-yi datang kestudio karena mencari Tae-kyung. Tapi tiba-tiba hpnya berbunyi, YooHe-yi senag karena Tae-kyung meneleponnya. YooHe-yi langsung mengangkatnya tapi ternyata yang menelepon bukan Tae-kyung melainkan bibi Mi-ja. Bibi Mi-ja mengabarkan kalau Tae-kyung pacarnya ada masalah, ia minta YooHe-yi datang kedesanya (ada maksud tertentu nih bis teleponnyadalamkeadaan senang bukandalamkeadaan cemas).Mi-nam pergi kegunung mencari Tae-yung dengan membawa tas besar dan juga berbekal cerita kejadian tadi dan kebiasaan Tae-kyung. Mulai memilih jalan yang terang, menghindar dari jalan yang penuh sampah dan akhirnya ia menemukan jejak kaki Tae-kyung yang menginjak kotoran. Mi-nam berpikir jika Tae-kyung benar menginjak kotoran itu maka ia tidak akan tahan dan segera pergi membersihkannya. "Air! cari tempat yang ada airnya" kata Mi-nam. Mi-nam mencari Tae-yung disekitar sungai dan berteriak memanggilnya."Aku disini" kata Tae-kyung tiba-tiba (ohhh¿ akhirnya ketemu juga.. hebat nih Mi-nam jadi detektif aja)."Buat apa mencariku terburu-buru? Apa kau kira aku sudah mati?" kata Tae-kyung lagi."Kakak" kata Mi-nam lega sambil menghampiri Tae-kyung."Karena kau dikejar babi dan hilang maka aku sangat khawatir" kata Mi-nam.Tae-kyung kaget berita ia dikejar babi sudah tersebar keluar. Tae-kyung kesal ia pikir kakek itu pasti yang menyebarkan berita ini."Babi! Mana babinya?" kata Tae-kyung clingak-clinguk takut dikejar babi lagi."Babinya sudah pulang kerumah" kata Mi-nam"Benar-benar melelahkan sampai harus disini cuci dan jemur sepatu" kata Tae-kyung.Tae-kyung kemudian melihat sepatunya yang sudah kering dan mengajak Mi-nam untuk pulang. Tapi sebelum itu Mi-nam menawarkan minum yang ia bawa. Tae-kyung heran Mi-nam mebawa tas yang begitu besar. Mi-nam berkata karena ingin mencari Tae-kyung yang ada diluar ia telah menyiapkan baju hanagt, handuk, kotak p3k, dan juga beberapa makanan. Tae-kyung tak percaya apa yang ia lihat, ia lalu tanya bagaiman Mi-nam bisa menemukannya. Mi-nam berkata karena memikirkan Tae-kyung makanya bisa menemukannya. "Ternyata kamu anak yang tak lupa balas budi kepada orang lain" kata Tae-kyung. Merek lalu bersiap pergi, tapi Tae-kyung mengabil arah yang salah. Mi-nam memperingatkan bahwa arahnya salah, kali ini Tae-kyung menurut tapi degan sok menjaga gensi ia berkata kalau ia baru pertama kali ke gunung itu jadi ia tak tahu arah.
continue>>
(http//apps.mobie.in)
sinopsis by Rian dari Kamp. Burujul Sodonghilir (TASIKMALAYA)